Minggu, 16 Oktober 2016

Bab III UKURAN STASTIK

UKURAN STATISTIK

1. Ukuran Pemusatan

Ukuran Pemusatan merupakan ukuran yang dapat melihat bagaimana data tersebut mengumpul , ukuran pemusatan data yaitu mencari sebuah nilai yang dapat mewakili dari suatu rangkaian data.
A.    Macam-macam ukuran pemusatan data :
  • Rata-Rata Hitung = Arithmetic Mean
Rata-Rata Hitung
Notasi  :          Miu  : rata-rata hitung populasi
                              x : rata-rata hitung populasi
      a. Rata-Rata Hitung untuk Ungrouped Data
    : rata-rata hitung populasi







N      : ukuran Populasi
Miu  : rata-rata hitung sampel
n       : ukuran Sampel
xi      : data ke-i


Contoh :

  Misalkan diketahui Di kota  A hanya terdapat 6 PTS, masing-masing tercatat mempunyai banyakmahasiswa sebagai  berikut :  850, 1100, 1150, 1250, 750, 900
      Berapakah rata-rata banyak mahasiswa PTS di kota A?
Rata-Rata Populasi atau Sampel ?
Jawab:

      
b. Rata-Rata untuk Grouped Data
Nilainya merupakan pendekatan
Biasanya berhubungan dengan rata-rata hitung sampel

  : rata-rata hitung sampel
n    : ukuran Sampel
fi    : frekuensi di kelas ke-i
    xi   : Titik Tengah Kelas ke-i

Kelas
Titik Tengah Kelas (xi)
Frekuensi (fi)
fi xi
16-23
19.5
10
195
24-31
27.5
17
467.5
32-39
35.5
7
248.5
40-47
43.5
10
435
48-55
51.5
3
154.5
56-63
59.5
3
178.5
Jumlah ()

50
1679


Selain dengan rumus tersebut, dapat dicari dengan suatu nilai dugaan  (M)

Modus

      Nilai yang paling sering muncul
      Nilai yang frekuensinya paling tinggi

a. Modus untuk Ungrouped Data

Contoh :    Sumbangan PMI warga Depok
Rp.      7500   8000   9000      8000   3000   5000      8000
                  Modus : Rp. 8000


Bisa terjadi data dengan beberapa modus (multi-modus)
Bisa terjadi data tanpa modus

b. Modus untuk Grouped Data

Kelas Modus :  Kelas di mana Modus berada
                         Kelas dengan frekuensi tertinggi



di mana : 
      TBB : Tepi Batas Bawah
            d1   : Beda Frekuensi Kelas Modus dengan Frekuensi Kelas sebelumnya
            d2   : Beda Frekuensi Kelas Modus dengan Frekuensi                    Kelas sesudahnya
                     i     : interval kelas
Kelas

Frekuensi (fi)
16-23
10
24-31
17
32-39
 7
40-47
10
48-55
 3
56-63
 3
Jumlah ()
50

Kelas Modus = 24 - 31
TBB Kelas Modus = 23.5
i = 8
frek. kelas Modus = 17
frek, kelas sebelum kelas Modus = 10
frek. kelas sesudah kelas Modus = 7
d1   = 17 - 10   =   7
d2   = 17 -   7   = 10

Median
a.Median untuk Ungrouped Data

Median ---> Nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascending) menjadi 2 bagian yang sama besar

Letak Median --> Letak Median dalam gugus data yang telah tersortir
Letak Median  = n+1/2 n : banyak data
·      Jika banyak data (n) ganjil dan tersortir, maka: 
            Median = Data ke n+1/2
·      Jika banyak data (n) genap dan tersortir, maka:
            Median = [Data ke 

Kuartil

Kuartil Nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascendingmenjadi 4 bagian yang sama besar

Letak Kuartil ke-1       = N/4

Letak Kuartil ke-2       = 2N/4 = N/4  Letak Median

Letak Kuartil ke-3       = 3N/4 n : banyak data

Kelas Kuartil ke-q : Kelas di mana Kuartil ke-q berada
Kelas Kuartil ke-q  didapatkan  dengan membandingkan Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif
                        q          : 1,2 dan 3
di mana :         TBB    : Tepi Batas Bawah
                          s         : selisih antara Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif 
  sebelum kelas Kuartil ke-q    
                       
TBA    : Tepi Batas Atas
                           s’      : selisih antara Letak Kuartil ke-q dengan Frekuensi Kumulatif 
                                       sampai kelas Kuartil ke-q

                           i        : interval kelas
                           f Q     : Frekuensi kelas Kuartil ke-q
Contoh 4 : Tentukan Kuartil ke-3

Kelas

Frekuensi
Frek. Kumulatif
16 – 23
10
10
24 – 31
17
27
32 – 39
7
34
40 – 47
10
44
48 – 55
3
47
56 - 63
3
50
S
50
----

                                        Kelas Kuartil ke-3  
interval = i = 8
Letak Kuartil ke-3 = 3N/4 = 3X50/4 = 37.5

Kuartil ke-3 = Data ke-37.5 terletak di kelas 40 - 47
 \Kelas Kuartil ke-3  = 40 - 47
TBB Kelas Kuartil ke-3 = 39.5 dan TBA Kelas Kuartil ke-3 = 47.5

f Q = 10

Frek. Kumulatif sebelum Kelas Kuartil ke-3 = 34  ---> s  = 37.5 - 34 = 3.5
Frek. Kumulatif sampai   Kelas Kuartil ke-3 = 44  ---> s’ = 44 - 37.5 = 6.5
DESIL

Desil Nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascendingmenjadi 10  bagian yang sama besar
Letak Desil ke-1          = n/10
Letak Desil ke-5          = 5n/10 = n/2 --- >Letak Median
Letak Desil ke-9          = 9n/10    n : banyak data

Kelas Desil ke-d : Kelas di mana Desil ke-d berada
Kelas Desil ke-d  didapatkan  dengan membandingkan Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif


di mana :         TBB    : Tepi Batas Bawah
                          s         : selisih antara Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif 
  sebelum kelas Desil ke-d    
                       
TBA    : Tepi Batas Atas
                           s’      : selisih antara Letak Desil ke-d dengan Frekuensi Kumulatif 
                                       sampai kelas Desil ke-d

                           i        : interval kelas
                           f D     : Frekuensi kelas Desil ke-d

Contoh 5: Tentukan Desil ke-9

Kelas

Frekuensi
Frek. Kumulatif
16 - 23
10
10
24 - 31
17
27
32 - 39
7
34
40 - 47
10
44
48 - 55
3
47
56 - 63
3
50
S
50
----

                                       Kelas Desil ke-9
interval = i = 8
Letak Desil ke-9 = 9n/10 = 9x50/10 = 45

Desil ke-9 = Data ke-45 terletak di kelas 48 - 55
 \Kelas Desil ke-9  = 48 - 55

TBB Kelas Desil ke-9 = 47.5 dan TBA Kelas Desil ke-9 = 55.5

f D = 3

Frek. Kumulatif sebelum Kelas Desil ke-9 = 44 ---> s  = 45 - 44  = 1
Frek. Kumulatif sampai Kelas Desil ke-9 = 47 ---> s’ = 47 - 45  = 2

PERSENTIL

Persentil Nilai yang membagi gugus data yang telah tersortir (ascendingmenjadi 100 bagian yang sama besar
Letak Persentil ke-1    = n/100

Letak Persentil ke-50 = 50n/100 = n/2 Letak Median

Letak Persentil ke-99 = 99n/10 n : banyak data

Kelas Persentil ke-p : Kelas di mana Persentil ke-p berada
Kelas Persentil ke-p  didapatkan  dengan membandingkan Letak Persentil ke-p dengan Frekuensi Kumulatif

p          : 1,2,3...99

di mana :         TBB    : Tepi Batas Bawah
                          s         : selisih antara Letak Persentil ke-p dengan Frekuensi
  Kumulatif sebelum kelas Persentil ke-p    
                       
TBA    : Tepi Batas Atas
                           s’      : selisih antara Letak Persentil ke-p dengan Frekuensi
                                      Kumulatif sampai kelas Persentil ke-p

                           i        : interval kelas
                           f P     : Frekuensi kelas Persentil ke-p




            Contoh 6: Tentukan Persentil ke-56

Kelas

Frekuensi
Frek. Kumulatif
16 - 23
10
10
24 - 31
17
27
32 - 39
7
34
40 - 47
10
44
48 - 55
3
47
56 - 63
3
50
S
50
----

                             Kelas Persentil ke-56
interval = i = 8
Letak Persentil ke-56 = 56/100 = 56n/100 = 28

Persentil ke-56 = Data ke-28 terletak di kelas 32 - 39
 \Kelas Persentil ke-56 = 32 - 39

TBB Kelas Persentil ke-56 = 31.5 dan TBA Kelas Persentil ke-56 = 39.5

f P = 7

Frek. Kumulatif sebelum Kelas Persentil ke-56 = 27 ---> s  = 28 - 27 = 1
Frek. Kumulatif sampai Kelas Persentil   ke-56 = 34 ---> s’ = 34 - 28 = 6
UKURAN  PENYEBARAN

1          Ragam = Varians (Variance) dan Simpangan Baku = Standar Deviasi (Standard Deviation)

a.         Ragam dan Simpangan Baku untuk Ungrouped Data
POPULASI : 
Xi:       data ke-i
m  :       rata-rata populasi                    x:       rata-rata sampel
s²:       ragam populasi                         s²:        ragam sampel 
s :        simpangan baku populasi        s :simpangan baku
                                                            sampel
N :       ukuran populasi                      

n :        ukuran sampel

Contoh 3 :

Data Usia 5 mahasiswa :         18        19        20        21        22        tahun
a.         Hitunglah        m, s² dan s      (anggap data sebagai data     populasi)
b.         Hitunglah        , s²  dan s     (data adalah data sampel)
Jawab :

xi
m atauXi
(Xi-m)  atau (xi-x)
(xi-m)²  atau (xi-x)²
xi2

  18
    20
   -2
     4
  324

  19
    20
   -1
     1
  361

  20
    20
    0
     0
  400

  21
    20
    1
     1
  441

  22
    20
    2
     4
  484
S
100
   ------
   -------
   10
2010  


Koefisien Ragam

Koefisien Ragam = Koefisien Varians
Semakin besar nilai Koefisien Ragam maka data semakin bervariasi, keragamannya data makin tinggi.


REFERENSI :
susys.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/233/Ukuran1.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

cv