Minggu, 16 Oktober 2016

Bab II DISTRIBUSI FREKUENSI

PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI

Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak yang dapat dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar (Hasan, 2001).

PEMBENTUKAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Prinsip pembentukan Tabel Distribusi Frekuensi :

1.      Tentukan banyaknya kelas Jangan terlalu banyak/sedikit
2.    Tentukan interval/selang kelas Semua data harus bisa dimasukkan dalam kelas-kelas TDF, tidak ada yang tertinggal dan satu data hanya dapat dimasukkan ke dalam satu kelas, tidak terjadi OVERLAPPING
3.     Sorting data, lazimnya Ascending: mulai dari nilai terkecil (minimal) Agar range data diketahui dan Mempermudah penghitungan frekuensi tiap kelas !
Range : Selisih nilai terbesar dengan terkecil !
Contoh 2:  Lihat 50 Data (Contoh 1)
      Range data tersebut = 63 - 16 = 47

Penentuan Banyak Kelas dan Interval Kelas
1.      Cara Praktis
Banyak kelas : 5 - 15 Untuk Interval/Selang kelas dan Batas Kelas dipilih bilangan-bilangan yang mudah Mis: kelipatan 5 atau 10 (Lihat TDF 1)
2.      Aturan STURGES
Banyak kelas à pembulatan ke atas/ke bawah (Ceiling/Floor)
k = 1 + 3.322 log n
 k = banyak kelas
             n = banyak data

Contoh 3. :
50 data (Contoh 1)k = 1 + 3.322 log 50 = 1 + 3.322 (1.6989..) = 1 + 5.6439... = 6.6439...
k bisa dibulatkan menjadi k = 6 (fungsi floor |6 6439 . ...| ) → Lihat TDF 2
atau k = 7 (fungsi ceiling | 6 6439 . ..| ) → Lihat TDF 3

Interval Kelas
I=R/K   
di mana           i = interval kelas
                       k = banyak Kelas
                        r = range data
r = 63 – 16 = 47
Bila kita memilih k = 6 kelas maka : I=|R/K|=|47/6|=|7.8333|=8 à lihat TDF 2
Bila kita memilih k= 7 kelas maka :  I=|R/K|=|47/7|=|6.714|=7 à lihat TDF 3
Interval Kelas:
 Interval kelas = Beda Batas Bawah Kelas ke-i dengan Batas Bawah kelas ke-i + 1
 Interval kelas = Beda Batas Atas Kelas ke-i dengan Batas Atas kelas ke-i + 1
Batas Bawah Kelas ke-1 = Nilai data terkecil (Minimal)
Tepi Batas Kelas:
Tepi Batas Bawah kelas ke-I = Batas Bawah kelas ke-i + Batas Atas kelas ke (i-1) /  2
Tepi Batas Atas kelas ke-i = Batas Atas kelas ke-i + Batas Bawah kelas ke (i+1)  /  2

        Bentuk Umum Tabel Distribusi Frekuensi (TDF) 
Kelas (Kategori)
Frekuensi (fi)
Kelas ke-1
F1
Kelas ke-2
F2
Kelas ke-3
F3
:
:
:
:
:
:
Kelas ke-k
Fk
Jumlah(E)
n


Referensi :

ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3071/02DistrifrekST.pdf

Bab I PENDAHULUAN

Pengertian Statistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara merencanakan sebuah data yang berbentuk angka-angka lalu mengumpulkanya setelah itu di analisa dan dipresentasikan .
Statistika terbagi menjadi 2,yaitu:
·         Statistika Deskriptif : dari sekumpulan data statistika dapat digunakan untuk mendeskripsikan data.

·         Statistika induktif :yang menggunakan data sampel dan akan disimpulkan mengenai dari mana populasi sampel tersebut diambil.

Teknik pengumpulan data antaralain yaitu :
·         Angket / kuisioner adalh teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
·         Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.
·         Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pengumpulan data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber dat.
·         Dokumen selain memalui wawancara dan observasi , informasi juga bisa diperoleh  lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, jurnal, kegiatan  dan sebagainya.
·         Focus Group Discussion metode ini diambil atau dikumpulkan melalui diskusi terpusat , yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti.
Skala pengukuran
-          Pengukuran adalah suatu usaha memasangkan angka-angka terhadap objek-objek atau peristiwa-peristiwa menurut aturan tertentu .
Jenis-jensi skala pengukuran antara lain:
·         Skala Nominal merupakan skala pengukuran yang memiliki dasar penggolongan hanya kategorik yang saling bebas dan terbatas

contoh: variable jenis kelamin, diberi kode: 1untuk pria dan 0 untuk wanita. Variable agama yang dipeluk, diberi kode: 1 untuk islam,2 untuk katolik, 3 untuk protestan, 4 untuk hindu, 5 untuk budha, 6 untuk konghucu.
·         Skala ordinal merupakan skala digunakan untuk mebedakan, juga digunakan untuk menyatakan urutan tertentu atau ranking.

Contoh : variable Grade Kursus: A,B,C,D,E. Variable skala penilaian :1 untuk Sempurna , 2 untuk Baik, 3 untuk Buruk, 4.
Variable Skala Sikap Responden: 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk cukup setuju, 4 untuk setuju, dan 5 untuk sangat setuju.
·         Skala interval merupakan skala pengukuran yang memiliki angka selain digunakan untuk mebedakan dan menyatakan urutan, juga member informasi tentang interval (jarak) antara satu objek dengan objek  lain.

Contoh: Indeks Prestasi (IQ), Suhu , dan Tahun
·         Skala Rasio merupakan skala pengukuran yang memiliki angka selain informasi tentang urutan dan interval (jarak) antar objek, ada tambahan informasi tentangjarak atau perbedaan antara suatu objek dengan nol nilai absolute (mutlak).misalnya , ukuran tinggi 4cm merupakan dua kali ukuran tinggi 2cm.
Contoh : pengukuran tinggi, berat , waktu, jarak, harga, dan umur.

·         Skala likert merupakan skala pengukuran yang memilikiteknik dasar dimensi sikap untuk menanyakan seberapa kuat respondenya setuju atau tidak setuju dalam lima poin piihan, yaitu: 1 sampai 5, atau -2 sampai +2.skala ini memiliki kemiripin dengan skala ordinal, namun beberapa peneliti mengasumsikan skala ini sebagai skala interval atau skala kontinu. Unutk skala likert ini, ada beberapa penieliti yang tetap menganggapnya sebagai skala ordinal. Skala ini mudah diterapkan dalam pembuatan kuisioner pada penelitian social dan ekonomi.

Contoh : variable skala sikap, diberi kode : 1 untuk Tidak Sangat Setuju, 2 untuk Tidak Setuju, 3 untuk Netral, 4 untuk Setuju, dan 5 untuk Sangat Setuju.
·         Skala SemantikDifferensial disebut juga sebagai skala sikap bipolar. Skala ini memiliki perbedaan dengan Skala Likert dengan menempatkan opposite statements dari dimensi diawal dan diakhir poin pilihan.skala ini memiliki tujuh poin pilihan dengan pernyataan tidak setuju diawal poin dan setuju di akhir poin, atau sebaliknya.

Contoh: variable skala sikap, diberi kode: 1 untuk Tidak Setuju, 2Sampai 6 tidak memiliki pernyataan  (kosong) , 7 untuk setuju.
Berkaitan dengan sifat: 1 untuk Boring, 2sampai 6 tidak memiliki pernyataan (kosong, 7 untuk interesting

·         Skala Stapel merupakan skala pengukuran yang memiliki dimensi yang ditempatkanpada pusat dari suatu skala yang memiliki interval dari -5 sampai +. Skala ini menyerupai skala interval dengan interval -5 sampai +5, serta bernilai bulat.

Contoh: - 5 untuk sangat tidak setuju +5 untuk sangat setuju. Daerah kosong (--) diisi dengan bilangin bulat antara -5 sampai 5

Referensi :

1.      Id.wikipedia.org/wiki/statistika   

Sabtu, 16 Juli 2016

TUTORIAL MEMBUAT PRISON BREAK DENGAN AE



1.      PERSIAPAN

BIDANG KERJA & IMPORT DATA

·         Klik menu Composition > New Composition dengan Preset = PAL D1/DV Square Pixel agar sesuai dengan  standar pertelevisian. Kali ini kita atur durasi 8 detik (0:00:08:00).
·         Klik menu File > Import > File ( cari file yang sudah disiapkan ).., di folder bab ini , import 3 file:  wall.jpg, wall text.psd, dan brick text.psd
Catatan : untuk *.psd akan ada kotak dialog, pilih option Merge Layer saja.
·         Dari window project, drag file wall.jpg dan wall text.psd dengan mengaktifkan icon Solo disanping layer tersebut sehingga kini teks tampil sendirian.

2.       ANIMASI

EFEK PECAH DENGAN SHATTER
·         Kini saatnya beraksi. Di layer Wall Text.psd beri efek pecah dengan klik  menu Effect > Simulation > Shatter dengan parameter seperti ini. Yang penting Render = Pieces agar tampil pecahannya saja.
·         Untuk menganimasikan pecahan, buat keyframe parameter Force 1 > Position di awal dan akhir movie dengan nilai sebagai berikut.
-          Position = -32.0 , 288.0
·         play / pause atau RAM Priview. Terlihat pecahan bergerak dari kiri ke kanan sepanjang movie yang berdurasi 8 detik.
·         agar pecahan lebih bebas dan realitas atur Physics > Rotation Speed = 0.57 atau lebih. Silahkan bereksperimen.
-          Rotation speed = 0.57
-          Randomness = 0.10
·         Matikan option Solo di layer wall text.psd agar semua layer tampil sebagai berikut.
·         Agar ada jarak / kedalaman gambar, coba klik menu Layer > Layer Style > Drop Shadow dengan paramter seperti ini.
-          Catatan : bisa juga memnggunakan efek Perspective Drop Shadow dan Radial Shadow tetapi menurut penulis efek tersebut lebih meberatkan komputer.
·         Agar mudah dikenali ganti nama Layer wall text.psd menjadi Pecahan.caranya tekan Enter di keyboard seperti biasa.
MATTE
·         Ini bagian yang mungkin sulit dipahami yaitu pembuatan Layer Track Matte yang dibalik / invert. Untuk persiapan buat Composition > New Composition dengan nama misal MATTE.
·         Drag black text. Psd ke timeline. Ada baiknya aktifkan icon Toggle Transparancy Grid sehingga background terlihat transparan.
·         Di layer Brick text.psd beri efek shatter juga dengan nilai yang sama seperti Layer Wall text.psd pada composition Comp 1 atau wall. Untuk itu buka parameter Effect saja dengan tekan E di keyboard, lalu  copy (Ctrl + C) efek shatter tsb.
·         Kita beralih lagi ke Composition matte dan aktifkan Layer Brick texk.psd. pastikan Current Time Indicator berada di awal movie (00:00f)
·         Di window Effect Controls. Paste ( Ctrl + Video ) maka ada efek Shatter dengan nilai yang sama .
·         Di efek Shatter tersebut kita ubah parameter Render = Layer, maka efek tampil sebaliknya dimana sebaliknya dimna objek yang belum pecah terlihat sedangkan pecahnnya tidak kelihatan .
TRACK MATTE ALPHA INVERTED
·         DI sini anda akan tahu rahasianya. Aktifkan lagi Composition Wall atau Comp 1. Drag Matte – Composition dan Brick Text.psd di bawah Layer Pecahan .
·         Aktifkan Layer Brick Text .psd lalu atur Track matte = alpha Inverted Matte [“matte”].
·         Play / pause atau RAM Priview
·         Tetapi masih kurang alami , untuk itu di Layer Brick Text.psd klik menu Layer > Layer Style > Inner Shadow dengan parameter sebagai berikut sehingga berkesan amblas.


TUTORIAL MEMBUAT POLAR LIGHT DENGAN AE


1.      Persiapan
Persiapan bidang kerja

·         Klik menu Composition > New Composition dengan Preset = PAL D1/DV Square Pixel agar sesuai dengan  standar pertelevisian. Kali ini kita atur durasi 8 detik (0:00:08:00).
2.      Animasi
Animasi Kotak acak dengan Fractal Noise
·         Buat layer baru berwarna hitam, kklik menu Layer > New > Solid dengan nama misal Garis Cahaya.
·         Untuk membuat animasi garis acak, klik menu Effect > Noise & Grain > Fractal Noise . maka yang terlihat adalah awan acak. Ini yang penting , agar menjadi blok kotak acak , atur Noise Type = Blok dan parameter lain.
·         Agar kotak – kotak bergerak , aktifkan layer tersebut lalu tekan E agar tampil parameter Effects saja. Buat 2 keyframe di detik 0 Evolution = 0 x 00 dan detik terakhir Evolution = 2 x 00
·         Play/ Pause (spacebar) atau RAM Priview.
·         Supaya garis terlihat melingkar terpusat , klik menu Effects  > Distort > Polar Coordinates, dengan Type of Conversion Rect To Polar.
·         Perbesar agar memenuhi layar. Tekan S agar tampil parameter Scale saja , atur Scale = 170%.

Cahaya dan Warna dengan Levels dan Change to Color
·         Kita ingin cahaya tampil hanya bagian terang / putih saja. Klik menu Effects > Color Correction > Levels dengan parameter sebagai berikut :
-          Input black = 67.0
-          Input White = 192.0
·         Agar warna hitam menjadi merah, klik menu Effects > Color Correction > Change To Color. Ganti warna hitam menjadi merah , maka tampilan menjadi putih kemerahan . hasilnya terlihat jelas di monitor anda.

Animasi Kotak Melingkar

·         Untuk persiapan , copy dulu Layer Garis Cahaya. Klik menu Edit > Duplicate, lalu ganti nama layer duplikatnya (Enter di keyboard) menjadi Lingkar Cahaya.
·         Layer Lingkar Cahaya mempunyai efek yang sama dengan Garis Cahaya. Di layer Lingkar Cahaya, lalu klik menu Effects > EffectsControls (F3) untuk menampilkan efek – efeknya. Di efek Fractal Noise, ubah nilai Scale Width = 500 maka garis cahaya menjadi melingkar. Silahkan bereksperimen .
·         Agar batas lingkaran menjadi halus , klik menu Effects > Blur & Sharpen > CC Radial Blur seperti ini.
-          Amount = 30,0
-          Quality = 10.0
 Catatan : bisa juga menggunakan efek Radial Blur biasa tetapi lebih memberatkan komputer anda .
·         Agar warna hitam menjadi Biru. Di efek Change To Color, ganti warna hitam menjadi biru. Hasilnya terlihat jelas di monitor.

Kilau dengan Add dan Glow
·         Agar lebih berkilau atur Blending Mode Layer Lingkar Cahaya = Add
·         Buat layer khusus untuk yang berpengaruh kepada layer di bawahnnya. Klik menu Layer > New > Adjusment Layer.
·         Untuk berkesan berpendar, klik menu Effects > Stylize > Glow. Atur sebagai parameter Color A&B menjadi Kuning dan Hijau. Maka warna pendar perpaduan kuning dan hijau. Hasilnya terlihat jelas di layar monitor.
·         Kita akan buat teks mengikuti jalur lingkaran. Untuk itu buat sembarang teks dengan Horizontal Type Tool.
·         Dengan Elipse Tool , buat masking lingkaran sempurna (Shift dan Drag).
·         Agar teks mengikuti jalur / path,di timeline alur Path = Mask 1. Agar memenuhi jalur lingkaran atur Force Alignment = on.
·         Kini tampilkan Grid untuk mempermudah penempatan objek, klik menu View > Show Grid .
·         Dengan Pan Behind Tool geser titik pusat / Anchor Point Layer teks ke tengah lingkaran
-          Catatan : untuk mengatur Grid sesuka anda klik  menu Edit > Preference > Grids & Guides.

Animasi Scale dengan percepatan
·         Buat 2 keyframe Scale untuk membuat animasi teks membesar selama 4 detik sebagai berikut.
·         Agar terlihat makin dekat makin cepat, klik kanan 2 keyframe tersebut lalu pilih menu Keyframe Interpolation dan atur Temporal Interpolation = Bezier.
maka bentuk keyframenya akan berubah menjadi cekung.’
·         Klik icon Graph Editor dan icon Choose Graph Type & Option lalu pilih menu Edit Value Grap. Ini yang penting, drag titik Bezier sehingga grafik melengkung seperti grafik percepatan.
·         Setelah animasi teks lebih ada percepatan, kita tambahkan efek pengulangan berdasar waktu. Klik menu Effects > Time > Echo dengan parameter sebagai berrikut :
-          Echo time = -1000
-          Number of echoes = 10
-          Starting intensity = 1.00
-          Decay = 1.00
·         Play / pause .
·         Agar menyatu dengan warna background, di layer teks atur Blending Mode = overlay.

Animasi Cahaya Flare dengan Expresion

·         Untuk persiapan, buat layer baru berwarna hitam , klik menu Layer > New > Solid berwarna hitam, dengan nama misal “:Flare”.
·         Untuk membuat cahaya, aktifkan Layer flare, klik menu Effects > Render > Lens Flare.
·         Klik layer Flare di timeline, buka parameter Effects saja lalu aktifkan parameter Flare Brightness.
·         Kali ini kita akan membuat animasi Flare Brightness tanpa keyframe tetapi dengan script / Expression. Klik menu Animation > Add Expression, lalui ketik randon (50.150) yang artinya animasi Flare Brightness berkisar antara 50 sampai 150 secaraacak.
·         Play / pause .
·         Kini tampilakan layer Flare agar menerangi  layer di bawahnya. Atur Blending Mode = Add. Kini tampilan lebih cerah dan menarik.


Rabu, 29 Juni 2016

Perbedaan Flash Dan After Effect

Perbedaan Flash Dan After Effect
Di Flash anda tidak akan menemukan efek sebanyak dan secanggih After Effect , karena keterbatasan format Vecctor . Namun keuntungan format Vector adalah perubahan ukuran / Skala gambar tidak akan mengalami ‘Pecah’ / efek bergerigi jika diperbesar . Beda Seperti After Effect yang akan mengalami Blur atau Pecah jika gambar diperbesar. Dengan demikian ada perbedan mendasar antar Flash dan After Effect seperti di table berikut

Flash
After Effect
Format
Vector
Bitmap
Ruang
2 Dimensi
2 & 3 Dimensi
Timeline
Frames
Waktu H:M:S:File
Ukuran file
Kecil
Besar
Efek
Sedikit
Banyak
Hasil Animasi
Linear & Interaktif
Linear
Media
Web/Computer
TV Broadcast

Integral Flash & After Effects
Jika anda ingin membuat animasi di After Effect ke format falsh (*.swf) akan banyak masalah kompatibilitas . meskipun After Effect s menyediakan banyak fasilitas tersebut namun hasilnya akan banyak pengurangan . Animasi yang berhasil diexport After Effect ke swf berupa :
1.      Animasi dasar parameter Position, Rotation, Scale dan Opacity
2.      Animasi Masking dengan Blending Mode Add dan Difference.
3.      Animasi Text: Path Text.
4.      Animasi Render : Audio Spectrum, Audio Waveform.
5.      Stroke path dan Fill path

Yang lainnya seperti Motion blur, Blur Animator, 3D layer, semua Efek-Efek , camera Tracking, Lighting dll akan gagal total jika diubah ke vector (*.swf).

cv